Mereka memainkan konser kontroversial itu di Park HaYarkon, Tel Aviv.
Konser di mana Radiohead menyanyikan lagu mulai Daydreaming sampai Karma Police itu tetap penuh. Penonton mengunggah video dan foto-foto penampilan idola mereka ke Twitter.
Salah satu akun menulis, “Ancaman tidak pernah berhasil.”
Konser itu bahkan ‘menyatukan’ Israel dan Palestina. Ada penggemar dari Palestina yang berhasil datang ke lokasi konser setelah mendapat bantuan dari organisasi penyelenggara. Mereka seharusnya kesulitan bahkan untuk datang ke Israel. Namun mereka suka Radiohead.
Maka penggemar itu, seperti diberitakan Time Out Tel Aviv yang dikutip NME, mengunggah permintaan tolong di Reddit untuk meminta izin agar dirinya bisa datang ke Israel. Seperti diketahui, Israel dan Palestina hingga saat ini masih ‘terjebak’ dalam perang.
Namun orang-orang trenyuh dan berusaha membantunya. Penggemar itu akhirnya berhasil berhubungan dengan promotor. Naranjah, salah satu promotor membantu penggemar itu dengan mengontak militer Israel agar memberikan izin sehingga mereka bisa datang menonton konser.
“Setelah pengumuman kedatangan Radiohead di Israel musim panas ini, kami menerima permintaan dari orang Palestina yang tinggal di Judea dan Samaria, seorang penggemar Radiohead dan seorang penulis amatir di koran kampus,” demikian promotor menerangkan.
Alih-alih mengacuhkan mereka, promotor ingin membantu.
Mereka pun berakhir bahagia.
Namun entah apa yang akan menimpa Radiohead setelah mereka memutuskan tetap konser di tengah kontroversi. Sebelum datang ke Israel, Radiohead sudah mendapat ancaman dan peringatan serta kritik terutama dari kelompok yang memboikot Israel.
Surat itu dikeluarkan oleh Artists for Palestine di Inggris, yang di antaranya ditandatangani oleh musisi Roger Waters, Thurston Moore dan Young Fathers. (rsa)